AD (728x60)

Total Tayangan

Selasa, 09 Agustus 2016

Kontroversi Full Day School, Gimana Pak Muhadjir!

Share & Comment

          Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy beberapa hari yang lalu mengemukakan gagasannya tentang perlunya anak Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dibentuk karakternya di sekolah. Untuk itu dirinya mewacanakan sistem pendidikan full day school atau sekolah sehari penuh.

Hal ini menimbulkan pro dan kontra dari masyarakat, banyak yang mendukung dan tak sedikit pula yang menolak keras dengan wacana yang belum deal direalisasikan di pendidikan, perlu banyak pengkajian dan sikap kritis akan hal ini.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Muhadjir Effendy
Namun, Pak Menteri Muhadjir Effendy mengatakan masih mengkaji secara mendalam sistem belajar-mengajar dengan sistem full day school. "Kami akan mengkaji masukan-masukan dari masyarakat," katanya dalam keterangan resmi, Senin, 8 Agustus 2016.

Menurut Pak Muhadjir Effendy, ia akan mempertimbangkan masukan-masukan itu, termasuk melihat kondisi sosial dan geografis mana saja yang memungkinkan sistem belajar full day school diterapkan. "Misalnya, di daerah mana saja yang orang tuanya sibuk sehingga tidak punya banyak waktu di rumah," ujarnya.

Pak menteri Pendidikan Baru Muhadjir Effendy menjelaskan, sistem belajar full day school tidak berarti peserta didik belajar seharian penuh di sekolah. Melalui penerapan sistem itu, ingin dipastikan bahwa peserta didik dapat mengikuti kegiatan penanaman pendidikan karakter, seperti ekstrakurikuler. Karena itu, menurut dia, pembelajaran formal bisa diterapkan sampai setengah hari.
Efek Full day School (Brilio.net)
Muhadjir mengatakan, dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, maka peserta didik dapat terhindar dari pengaruh negatif dan kontraproduktif, seperti penyalahgunaan narkoba dan tawuran. Selain itu, kegiatan ini dapat membantu orang tua dalam membimbing anak tanpa mengurangi hak anak. "Orang tua dapat merasa aman karena anak-anak mereka tetap berada di bawah bimbingan guru selama mereka di tempat kerja," tutur Muhadjir.

Meski begitu, Muhadjir mengatakan peran orang tua tetap penting. Menjaga komunikasi dan ikatan emosional antara orang tua dan anak bisa dilakukan dengan menjadikan hari Sabtu sebagai waktu keluarga.

Silahkan dikaji pak Menteri, tapi coba pak berkaca ke Negara Finlandia, disana sekolah hanya sebentar, banyak waktu senggangnya dan pelajaran cepat masuk. Coba dikritisi lagi pak Menteri.
Tags: , , , ,

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.
 

Traffic

Popular Content

BannerFans.com

Search

Why to Choose RedHood?

Terjemahkan

Copyright © Aridhosayyid SEBUTIR ILMU, SEJUTA MANFAAT | Designed by Templateism.com