Adian Napitupulu namanya memcuat setelah dirinya diundang di berbagai program maupun talk show di televisi dan hangat dibicarakan maupun dicari di berbagai media setelah pernyataan kerasnya pada capres Prabowo Subianto. Mengatakan hal hal positif tentang Prabowo yang mah menyinggungnya, dengan
menyinggung ma
salah pelanggaran hak asasi
manusia pada 1998 yang diduga dilakukan oleh Prabowo.
Adian juga belum lama ini diundang dalam acara Mata Najwa bertemakan Jokowi vs Prabowo, Calon Legislatif dari PDI-Perjuangan yang berada di kubu Jokowi-Jk dan Fadli zon Wakil Ketua Umum Partai Gerindra di kubu Prabowo-Hatta. Namun Fadli tidak ingin berdebat dengan Ardian hanya karna hal sepele, dengan berdalih debat Ardian enggak
nyambung dan meminta atau malah memaksa Tim Najwa untuk dia diadukan debat dengan Maruarar Sirait yang katanya sendiri lebih tek-tok atau nyambung. Memang di talk show Mata Najwa rencananya dibagi menjadi tiga sesi, yakni Maruarar Sirait debat dengan Ahmad Yani, Anis Baswedan debat dengan Mahfud MD, dan Adian Napitupulu debat dengan Fadli Zon. Penolakan Fadli yang tak ingin berdebat dengan Adian pada sesi kesatu memaksa tim Najwa untuk mengganti lawan debatnya yang kemudian tim Najwa harus berembuk kembali dengan Narasumber yang bersangkutan untuk dipindahkan.
Dalam acara itu, Adian mendukung capres Joko Widodo.
Nama
Lengkap : Adian Yunus Yusak Napitupulu ,SH
Umur
: 42 Tahun
Istri
: Dorothea Eliana Indah W
Anak :
1. Achilles Alvaro Adian Napitupulu
2. Aurora Alethea Adian Napitupulu
Ayah
dan Ibu : Ishak Parluhutan Napitupulu,
SH dan Soeparti Esther
Alamat
: Jl. Rasamala II, Menteng
Dalam, Menteng, Jakarta Pusat
PENDIDIKAN
SMP
: SMPN 166 Jagakarsa, Jakarta Selatan
SMA
: SMUN 49 Jagakarsa, Jakarta Selatan dan SMUN 55 Duren Tiga Jakarta Selatan
Universitas
: Universitas Kristen Indonesia (UKI)
Pend.
Terakhir : Strata Satu (Sarjana Hukum)
PEKERJAAN
1.
Buruh, Pabrik Kayu di Total Group
2.
Kondektur Bus PPD dari Depo H Simpang Hek Jakarta Timur
3.
Pendamping Warga SUTET, LBH Nusantara
4.
Konsultan Hukum, KOTA Law Office
ORGANISASI
1.
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia 1992.
2.
Pendiri kelompok Diskusi ProDeo 1994.
3.
Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Univeristas Kristen Indonesia 1994
4.
Posko Pemuda dan Mahasiswa (DPP PDI Jl Diponegoro 58) 1996
5.
Sekretaris Eksekutif Lembaga Bantuan Hukum Nusantara (LBHN)Jakarta 1996
6.
Pendiri Aliansi Pemuda Indonesia(API) 1996
7.
Penggagas dan Pendiri Komunitas Mahasiswa Se Jabotabek (Forum Kota / Forkot)
1998
8.
Penggagas Pendudukan Gedung DPR/MPR 1998
9.
Penggagas Aksi Rakyat Bersatu (AKRAB) 1998
10.
Penggagas Rembuk Nasional Mahasiswa Indonesia I (RNMI I) Denpasar 1999
11.
Penggagas Jaringan Kota tahun 2000
12.
Penggagas dan Pendiri Solidaritas Advokasi Korban SUTET Indonesia (SAKSI) 2004
13.
Sekjend 98 Center 2005
14 Pengagas
dan pendiri ARBAS (Aliansi Rakyat Adili Soehato).
15.
Pendiri Kota Law Office 2007
16.
2007Sekjend Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (PENA 98) 2007
17.
Penggagas Pertemuan Nasional Aktivis 98 tahun
18.
Penggagas dan Pendiri BENDERA (Benteng Demokrasi Rakyat) 2009
19.
Penggagas Konsolidasi Demokrasi Indonesia (KDI) 2013
20.
Penggagas Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) 2013
POLITIK
1.
Caleg No. 4 PDI Perjuangan Daerah Pemilihan JABAR V (Kabupaten Bogor) 2009
2.
Caleg No.2 PDI Perjuangan Daerah Pemilihan JABAR V (Kabupaten Bogor) 2014
Adian
{Aktivis ’98} adalah caleg PDI Perjuangan terpilih dari Dapil Jawa Barat V
(Kabupaten Bogor). Di wilayah dengan jumlah pemilih terbesar di Jawa Barat itu,
Adian mengumpulkan 35.589 suara. Ini adalah kedua kali
nya dia menjajal ngikut pemilu,
setelah sebelumnya gagal di 2009 di dapil yang sama. Adian akan memperjuangkan mimpi dan harapannya di dalam gedung parlemen,
apabila nanti dia terpilih menjadi anggota dewan.
Tokoh
yang cukup fenomenal di organisasi mahasiswa "garis keras" ini adalah
Adian Napitupulu, dia adalah mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI)
angkatan 1991. Bersama FORKOT, Adian adalah orang yang menggagas
pendudukan Gedung MPR/DPR yang berujung jatuhnya tirani Orde Baru. Adian
Napitupulu masih tercatat sebagai aktivis '98 yang konsisten melakukan
perlawanan terhadap rezim yang dianggapnya tak berpihak pada rakyat dengan
parlemenan jalanan sebagai alat perjuangannya. pada tahun 1995 Adian pernah ditangkap
karena terlibat dalam demonstrasi soldaritas di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
dalam kasus Sri Bintang Pamungkas terkait aksi demonstrasi anti Soeharto di
Dressden, Jerman. Saat itu, dia ditangkap dan diintrograsi di Polres Jakarta
Pusat. Tak hanya itu, pada tahun 1996 Adian mendirikan posko Pemuda Mahasiswa
Pro Megawati, yang diketahui sebagai satu-satunya posko non PDI yang
menggalang dukungan untuk anak pertama Proklamator RI itu. Tidak hanya mahasiswa
yang terlibat, saat itu Adian juga melakukan pengorganisiran petani
Sawangan dengan tujuan sama, yaitu mendukung Megawati. Kemarahan Adian terhadap
rezim Orde Baru semakin memuncak, ketika dia menyaksikan dan ikut melakukan
perlawanan saat aparat keamanan dan pendukung Suryadi melakukan
penyerbuan terhadap kantor DPP PDI pada tanggal 27 Juli 1996. Pada tahun 1997 Adian
mengagas berdirinya FORKOT sebagai organisasi mahasiswa yang paling lantang
meneriakan agar Soeharto mundur dari kekuasaannya. Untuk mencapai tujuan itu,
dengan gagah berani dan gaya "nyelenehnya" Adian mengagas ide untuk
menduduki Gedung MPR/DPR, meski sempat ditolak oleh aktivis lainnya, ide
tersebut akhirnya terwujud dan mahasiswa berhasil menduduki gedung MPR/DPR pada
18 Mei 1998, pada masa Reformasi permasalahan sosial seperti kemiskinan masih
saja terjadi, Negara seperti kehilangan arah, Adian melihat Reformasi cenderung
gagal sehingga jalannya pemerintahan tidak sesuai yang dicita-citakan
Lagi-lagi Adian dengan jiwa aktivisnya hadir untuk melakukan kritik. Saat itu
pemerintahan dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf
Kalla (JK) sebagai Wakil Presiden. Adian kembali melakukan kritik terhadap dua
pemimpin negeri tersebut. Adian nekad
melakukan aksi mogok makan tunggal pada tahun 2008, atau tepat 10 tahun
perjalanan Reformasi. Adian menilai perjalanan Reformasi saat ini hanya
ditandai dengan pergantian pemimpin belaka, namun tidak dibarengi dengan
langkah dan tindakan kongkrit dari pemerintah untuk melakukan perbaikan
terhadap kehidupan masyarakat. Tidak berhenti di mogok makan, sepanjang
pemerintahan SBY, Adian terus melancarkan kritik tajam. Di tahun 2009 Adian
bersama beberapa rekan lainnya mendirikan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Benteng Demokrasi Rakyat (BENDERA). Melalui BENDERA ini Adian dan
rekan-rekannya sempat membuat heboh dengan mengungkap aliran dana Century
ke beberapa pejabat negara, meski pada akhirnya semua nama yang dirilis oleh
BENDERA membantah tudingan tersebut. Akibatnya dua aktivis BENDERA harus
berurusan dengan polisi dan berlanjut ke persidangan.
Gagasan-gagasan
Adian dan cita-citanya untuk merubah Indonesia kearah yang lebih baik seakan
tidak pernah hilang. Di tahun 2013, Adian bersama beberapa tokoh lainnya
membidani lahirnya Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) , yang
mewacanakan pembentukan pemerintahan transisi. Pembentukan MKRI sendiri
direspon pemerintah secara berlebihan. Bahkan, MKRI sempat dituding kelompok
yang akan melakukan kudeta terhadap pemerintahan yang sah.
0 komentar:
Posting Komentar