AD (728x60)

Total Tayangan

Sabtu, 31 Mei 2014

Adian Napitupulu Aktivis-98 Pengkritik Keras Prabowo

Share & Comment
      Adian Napitupulu namanya memcuat setelah dirinya diundang di berbagai program maupun talk show di televisi dan hangat dibicarakan maupun dicari di berbagai media setelah pernyataan kerasnya pada capres Prabowo Subianto. Mengatakan hal hal positif tentang Prabowo yang mah menyinggungnya, dengan menyinggung masalah pelanggaran hak asasi manusia pada 1998 yang diduga dilakukan oleh Prabowo.
        Adian juga belum lama ini diundang dalam acara Mata Najwa bertemakan Jokowi vs Prabowo, Calon Legislatif dari PDI-Perjuangan yang berada di kubu Jokowi-Jk dan Fadli zon Wakil Ketua Umum Partai Gerindra di kubu Prabowo-Hatta. Namun Fadli  tidak ingin berdebat dengan Ardian hanya karna hal sepele, dengan berdalih debat Ardian enggak nyambung dan meminta atau malah memaksa Tim Najwa untuk dia diadukan debat dengan Maruarar Sirait yang katanya sendiri lebih tek-tok atau nyambung. Memang di talk show Mata Najwa rencananya dibagi menjadi tiga sesi, yakni Maruarar Sirait debat dengan Ahmad Yani, Anis Baswedan debat dengan Mahfud MD, dan Adian Napitupulu debat dengan Fadli Zon. Penolakan Fadli yang tak ingin berdebat dengan Adian pada sesi kesatu memaksa tim Najwa untuk mengganti lawan debatnya yang kemudian tim Najwa harus berembuk kembali dengan Narasumber yang bersangkutan untuk dipindahkan. Dalam acara itu, Adian mendukung capres Joko Widodo.
BIODATA



Nama Lengkap : Adian Yunus Yusak Napitupulu ,SH
Umur                : 42 Tahun
Istri                   : Dorothea Eliana Indah W
Anak :
1. Achilles Alvaro Adian Napitupulu
2. Aurora Alethea Adian Napitupulu
Ayah dan Ibu  : Ishak Parluhutan Napitupulu, SH dan Soeparti Esther
Alamat              : Jl. Rasamala II, Menteng Dalam, Menteng, Jakarta Pusat
PENDIDIKAN
SMP : SMPN 166 Jagakarsa, Jakarta Selatan
SMA : SMUN 49 Jagakarsa, Jakarta Selatan dan SMUN 55 Duren Tiga Jakarta Selatan
Universitas : Universitas Kristen Indonesia (UKI)
Pend. Terakhir : Strata Satu (Sarjana Hukum)
PEKERJAAN
1. Buruh, Pabrik Kayu di Total Group
2. Kondektur Bus PPD dari Depo H Simpang Hek Jakarta Timur
3. Pendamping Warga SUTET, LBH Nusantara
4. Konsultan Hukum, KOTA Law Office

ORGANISASI
1. Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia 1992.
2. Pendiri kelompok Diskusi ProDeo 1994.
3. Senat Mahasiswa Fakultas Hukum Univeristas Kristen Indonesia 1994
4. Posko Pemuda dan Mahasiswa (DPP PDI Jl Diponegoro 58) 1996
5. Sekretaris Eksekutif Lembaga Bantuan Hukum Nusantara (LBHN)Jakarta 1996
6. Pendiri Aliansi Pemuda Indonesia(API) 1996
7. Penggagas dan Pendiri Komunitas Mahasiswa Se Jabotabek (Forum Kota / Forkot) 1998
8. Penggagas Pendudukan Gedung DPR/MPR 1998
9. Penggagas Aksi Rakyat Bersatu (AKRAB) 1998
10. Penggagas Rembuk Nasional Mahasiswa Indonesia I (RNMI I) Denpasar 1999
11. Penggagas Jaringan Kota tahun 2000
12. Penggagas dan Pendiri Solidaritas Advokasi Korban SUTET Indonesia (SAKSI) 2004
13. Sekjend 98 Center 2005
14 Pengagas dan pendiri ARBAS (Aliansi Rakyat Adili Soehato).
15. Pendiri Kota Law Office 2007
16. 2007Sekjend Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (PENA 98) 2007
17. Penggagas Pertemuan Nasional Aktivis 98 tahun
18. Penggagas dan Pendiri BENDERA (Benteng Demokrasi Rakyat) 2009
19. Penggagas Konsolidasi Demokrasi Indonesia (KDI) 2013
20. Penggagas Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) 2013
POLITIK
1. Caleg No. 4 PDI Perjuangan Daerah Pemilihan JABAR V (Kabupaten Bogor) 2009
2. Caleg No.2 PDI Perjuangan Daerah Pemilihan JABAR V (Kabupaten Bogor) 2014


Adian {Aktivis ’98} adalah caleg PDI Perjuangan terpilih dari Dapil Jawa Barat V (Kabupaten Bogor). Di wilayah dengan jumlah pemilih terbesar di Jawa Barat itu, Adian mengumpulkan 35.589 suara. Ini adalah kedua kalinya dia menjajal ngikut pemilu, setelah sebelumnya gagal di 2009 di dapil yang sama. Adian akan memperjuangkan mimpi dan harapannya di dalam gedung parlemen, apabila nanti dia terpilih menjadi anggota dewan.

Tokoh yang cukup fenomenal di organisasi mahasiswa "garis keras" ini adalah Adian Napitupulu, dia adalah mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) angkatan 1991.  Bersama FORKOT,  Adian adalah orang yang menggagas pendudukan Gedung MPR/DPR yang berujung jatuhnya tirani Orde Baru. Adian Napitupulu masih tercatat sebagai aktivis '98 yang konsisten melakukan perlawanan terhadap rezim yang dianggapnya tak berpihak pada rakyat dengan parlemenan jalanan sebagai alat perjuangannya. pada tahun 1995 Adian pernah ditangkap karena terlibat dalam demonstrasi soldaritas di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam kasus Sri Bintang Pamungkas terkait aksi demonstrasi anti Soeharto di Dressden, Jerman. Saat itu, dia ditangkap dan diintrograsi di Polres Jakarta Pusat. Tak hanya itu, pada tahun 1996 Adian mendirikan posko Pemuda Mahasiswa Pro Megawati, yang diketahui sebagai satu-satunya  posko non PDI yang menggalang dukungan untuk anak pertama Proklamator RI itu. Tidak hanya mahasiswa yang terlibat, saat itu  Adian juga melakukan pengorganisiran petani Sawangan dengan tujuan sama, yaitu mendukung Megawati. Kemarahan Adian terhadap rezim Orde Baru semakin memuncak, ketika dia menyaksikan dan ikut melakukan perlawanan saat aparat keamanan dan pendukung Suryadi  melakukan penyerbuan terhadap kantor DPP PDI pada tanggal 27 Juli 1996. Pada tahun 1997 Adian mengagas berdirinya FORKOT sebagai organisasi mahasiswa yang paling lantang meneriakan agar Soeharto mundur dari kekuasaannya. Untuk mencapai tujuan itu, dengan gagah berani dan gaya "nyelenehnya" Adian mengagas ide untuk menduduki Gedung MPR/DPR, meski sempat ditolak oleh aktivis lainnya, ide tersebut akhirnya terwujud dan mahasiswa berhasil menduduki gedung MPR/DPR pada 18 Mei 1998, pada masa Reformasi permasalahan sosial seperti kemiskinan masih saja terjadi, Negara seperti kehilangan arah, Adian melihat Reformasi cenderung gagal sehingga jalannya pemerintahan tidak sesuai yang dicita-citakan  Lagi-lagi Adian dengan jiwa aktivisnya hadir untuk melakukan kritik. Saat itu pemerintahan dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla (JK) sebagai Wakil Presiden. Adian kembali melakukan kritik terhadap dua pemimpin negeri tersebut. Adian nekad melakukan aksi mogok makan tunggal pada tahun 2008, atau tepat 10 tahun perjalanan Reformasi. Adian menilai perjalanan Reformasi saat ini hanya ditandai dengan pergantian pemimpin belaka, namun tidak dibarengi dengan langkah dan tindakan kongkrit dari pemerintah untuk melakukan perbaikan terhadap kehidupan masyarakat. Tidak berhenti di mogok makan, sepanjang pemerintahan SBY, Adian terus melancarkan kritik tajam. Di tahun 2009 Adian bersama beberapa rekan lainnya mendirikan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Benteng Demokrasi Rakyat (BENDERA). Melalui BENDERA ini Adian dan rekan-rekannya sempat membuat heboh  dengan mengungkap aliran dana Century ke beberapa pejabat negara, meski pada akhirnya semua nama yang dirilis oleh BENDERA membantah tudingan tersebut. Akibatnya dua aktivis BENDERA harus berurusan dengan polisi dan berlanjut ke persidangan.
Gagasan-gagasan Adian dan cita-citanya untuk merubah Indonesia kearah yang lebih baik seakan tidak pernah hilang. Di tahun 2013, Adian bersama beberapa tokoh lainnya membidani lahirnya Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) , yang mewacanakan pembentukan pemerintahan transisi. Pembentukan MKRI sendiri direspon pemerintah secara berlebihan. Bahkan, MKRI sempat dituding kelompok yang akan melakukan kudeta terhadap pemerintahan yang sah.

Tags: , ,

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.
 

Traffic

Popular Content

BannerFans.com

Search

Why to Choose RedHood?

Terjemahkan

Copyright © Aridhosayyid SEBUTIR ILMU, SEJUTA MANFAAT | Designed by Templateism.com