AD (728x60)

Total Tayangan

Selasa, 13 Mei 2014

Lintas Sang Tokoh

Share & Comment
Sesuai namanya sepintas atau lintas sang tokoh yang akan membahas dan mengulas biografi ataupun riwayat hidup seorang tokoh terkemuka dan sangat melegenda. Tak perlu lama-lama langsung saja. Inilah tokoh yang akan saya ulas, berikut ;
                                                                      Sutan Takdir Alisjahbana


    Sutan Takdir Alisjahbana, lahir di Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908, dan wafat di Jakarta, 17 Juli 1994. Menerima gelar doktor kehormatan dari dua universitas yaitu Universitas Indonesia dan Universitas Sains Penang (Malaysia).
        Karya sang sastrawan yang aktif di berbagai organisasi keilmuan di dalam maupun luar negeri ini, di antaranya ialah : Tak Putus Dirundung Malang (1925), Dian yang Tak Kunjung Padam (1930-1932), Layar Terkembang (1936-1937), Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1936), Anak Perawan di Sarang Penyamun (1940), Puisi Lama (1941), Puisi Baru (1946),The Indonesian Language and Literature (1962), Kebangkitan Puisi Baru Indonesia (1969),The Failure Modern Linguistics (1976), Perjuangan dan Tanggung Jawab dalam Kasusastraan (1977), Dari Perjuangan dan Pertumbuhan Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia sebagai Bahasa Modern (1977), Kumpulan puisi yang dibukukan dan diberi judul Tebaran Mega (1936), Lagu Pemacu Ombak (1979), dan Perempuan di Persimpangan Jalan (1980),  Roman yang cukup tenar, yaitu Grotta Azzura (1970-1971) dan Kalah dan Menang (1978).

    Sutan Takdir Alisjahbana (STA) ialah salah satu tokoh Pujangga Baru atau Roman Angkatan '30-an yang kita kenal sebagai angkatan pembaharu dalam kesusastraan Indonesia. Angkatan yang terpengaruh kuat akan budaya Belanda yang akhirnya, hal ini bisa dimaklumi, karena banyak sastrawan Indonesia yang dulunya mengenyam pendidikan di negeri kincir angin tersebut.
Tak ayal bermunculan lah tokoh tokoh Pujangga Baru yang kita sebut angkatan '30-an. Sastrawan yang menonjol pada masa itu ialah Sutan Takdir Alisjahbana. Beliau bersama Amid Hamzah, Sanusi Pane, dan Armin Pane, mempelopori tercetusnya Majalah Pujangga Baru yang kemudian mengelolanya. Selain tokoh Pujangga Baru, beliau dikenal dengan karyanya hingga kini dan juga angkatan 45. Roman (novel)nya mencerminkan cita-cita dalam membangun Indonesia Baru yang pada saat itu masih terjajah oleh Belanda.
Tags:

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.
 

Traffic

Popular Content

BannerFans.com

Search

Why to Choose RedHood?

Terjemahkan

Copyright © Aridhosayyid SEBUTIR ILMU, SEJUTA MANFAAT | Designed by Templateism.com